KIAT-KIAT MENAJAMKAN PIKIRAN DAN HATI

Secara primadonal manusia dikarunia fitrah,fitrah sebagai karakter yang hakiki dan kepercayaan dasar manusia yakni “fitrah tauhid”,suatu keyakinan akan keesaan Tuhan (Allah) dan kesaksian tiada tuhan selain Dia (Allah) oleh karna itu Dia sebagai tujuan akhir kita maupun semua makhluk-Nya

Banyak tindakan yang kita lakukan hanya karena disandarkan oleh atribut-atribut kita sendiri. Atribut ini sebenarnya manisfetasi topeng-topeng kehidupan yang dapat menghalangi hubungan kita dengan Allah kita sering bersembunyi dibalik topeng-topeng ini demi mempertahankan harga diri dan kehormatan.

Kita harus sadar bahwa kesalahan, kekhilafan, kejahilan dan dosa-dosa adalah amat mulia dan berharga jika kita mampu mengambil hikmah dan pelajaran darinya. Itulah sebabnya , indikasi bahwa tobat kita di terima adalah jika semua kesalahan dan dosa-dosa itu telah menjadi ilmu pengetahuan bagi kita.dan ilmu ini mampu membangukan kesadarandalam diri kita dan mendoron untuk berbuat yang lebih baik lagi dan juga yang terbaik.jadi titik merupakan perubahan atau batu loncatan dan tangga menuju kebaikan dan amal saleh.

Agar kita tetap mampu mempertahankan jati diri sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya,yakni agar “fitrah tauhid”tetap terjaga ada beberapa upaya yang harus kita lakuakan agar hati kita tetap konsentrasi dan tajam dalam meyikapi segala hal diantaranya:

1. Taubat

2. mnsucika hati dan jiwa

3. menjaga dan mendidik hati kita

4. iklas meneriam segala sesuatu yang diberikan-Nya

5. merubah apa yang diluar diri kita

moga manfaat…………

MENDZIKiRKAN MATA HATI

Langkah-langkah mendzikirkan Mata Hati
Siapa sih Anda sebenarnya ?
Pertama, harus anda ketahui makna pluralitas kepribadian anda:
1. Anda menurut pikiran Anda
2. Anda menurut perasaan Anda
3. Anda apa adanya

"anda menurut pikiran Anda"adalah Anda yang di adakan,
Anda yang tiada,
Yang sering menipu Anda sebagai Anda yang sebenarnya,
Sehingga dipilih untuk mewakili Anda didunia ini.Anda yang sangat Anda andalkan.

"Anda menurut perasaan Anda"adalah Anda yang menjadi beban Anda,
Anda yang selalu merengek minta diladeni (layani)
Anda yang selalu ingin enak-enak dan dimanja,
Anda yang tidak pernah dewasa,
Dan karena itu Anda sembunyikan,
Tapi sering mewakili Anda di dunia ini tanpa Anda sadari,


"Anda apa adanya" adlah fitrah anda,
Hanya Allah yang tahu,
Anda yang selau condong ketauhid
Anda yang selalu condong kepada kebenaran, kesucian, keadilan dan kearifan,
Anda yang selalu condong kapada kebaikan dan perbaikan,


Harus Anda sadari bahwa "Anda apa adanya", yakni menurut fitrah Anda.
Dan "Anda menurut persaan anda adalah "Anda yang relativisti,
Anda yang berubah-ubah,
Yang selalu bergoyang mengikuti arus kehidupan
Sehingga Anda hanyut dan tersesat entah kemana.


Jadilah anda menurut "Anda apa adnya",yakni menurut fitrah Anda.
Anda yang mampu berdiri mandiri sebagai khalifatullah di bumi,
Anda yang mampu mengendalikan arus kehidupan.
Anda sebagai insan merdeka,
Yang tidak condong dan di dominasi oleh sesama makhluk.
Anda sebagai insan merdeka,
Yang tiada menyembah sesuatu kecuali Allah SWT.
(Dr.Hidayat Ntaatmadj. Pemikirmuslim abad21)

DZIKIR

Setiap oarang mendambakan ketenangan batin, dan mencapai ketenangan batin bukanlah sesuatu yang mustahil, Allah SWT ajarkan pada kita langkah nyata mendapatkan ketenangan hati yaitu dengan dzikir “ingatlah dengan dzikir hati akan tentram QS,Ar Radhu ayat 13
Yang dimaksud dengan dzikir ialah:
Mengagunkan-Nya, mensucikan-Nya, mengucapkan” Allah,Allah”, mengucapakan tasbih (subhanallah,subhanallah) dan melakukan pujian kepada-Nya dengan segala macam bentuk dan cara.

Dzikir itu ada dua cara :
1. dzikir dengan hati
2. dzikir dengan lisan
masing-masing dari keduanya terbagi kepada dua yaitu
1. dzikir dalam arti ingat dari yang tadinya lupa
2. dzikir dalam arti kekal ingatan
dzikir ( ingat ) kepada Allah, dapat dilakukuan dengan lisan dan hati.
Dengan selalu mengat Allah,hati akan tentram.sebaliknya,ketika jarang ingat kepada Allah,hati akan selalu kering dan gersang. Sejauh mana kita sungguh-sungguh ingin hidup dengan tentram, hati akan sangat terlihat dari beberapa banyak waktu kita gunakan untuk mengingat Allah.
siapa orang yang ingat Allah,ketika shalat saja.itu artinya,dia akan selalu gelisah diluar shalat.ada yang ingat Allah hanya ketika dia mendapat amcaman saja.bahkan ada yang benar-benar tidak tahu siapa itu Allah selama hidupnya. Firman Allah dalam surat alkahfi Ayat 24 yang artinya
“dan ingatlah Rabmu apabila engkau lupa” dan Rasulullah SAW pernah bersabda lewat hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dari ibnu Abbas RA (“wahai hambaku! apabila engkau ingat kepadaku ketika sunyi sepi, niscaya Aku akan ingat pula padamu dalam sunyi sepi.dan apabila engkau ingat kepadaku dalam lingkungan khalayak ramai,Aku akan ingat pula padamu dalam lingkungan khalayak ramai yang lebih baik dan lebih besar jumlahya para ahli zdikir akan menjadi manusia pemberani. Hatinya akan selau bergetar apabila menyebut dan mendengar asma Allah. semakin banyak mengingat Allah kadar keimananya semakin bertambah. Orang selalu mengingat nama Allah tidak akan takut diancam oleh apa dan siapapun makhluk yang ada didunia ini.dia hanya merasa takut akan ancaman dan murka Allah SWT.
Berdzikir kepada Allah dengan hati,ialah menghadirka kebesaran dan keagunganya di dalam diri dan jiwsnya sendiri,hingga mendarah daging.
Inilah satu kunci keberhasilan untuk menggapai kesuseksan dunia dan akhirat. Dan apabila anda mempunyai masalah yang amat sangat rumit dalam kehidupan anda maka ada beberapa tips dan langkah:
1. berwudhulah
2. ambil sejadah menghadap kiblat
3. lakukan sholat wajib atau pun sunah
4. kemudian berdzikilah
5. dan berdo’alah kepada Allah
semoga bermanfaat dan sukses

Empat Tahap Pengembangan Diri

Empat Tahap Pengembangan Diri

Dalam pandangan saya, tahap-tahap personal development dapat dilihat dari empat tahap berikut: pertama, mengenali diri sendiri. Kedua, memposisikan diri. Ketiga, mendobrak diri. Dan keempat, aktualisasi diri. Pada kesempatan ini, saya akab bahas tahap pertama terlebih dahulu.

Dibanding ciptaan Tuhan yang lainnya, manusia adalah ciptaan yang paling sempurna. Kesempurnaan di sini dilihat dari kelengkapan sisi-sisi manusia itu sendiri, yaitu adanya kebaikan, ada pula keburukan. Ada sisi yang kuat, ada pula sisi yang lemah. Manusia sebagai makhluk penuh potensi diri, harus selalu bertumbuh menuju aktualisasi dirinya. Manusia harus mengenali kedua sisi tersebut sebaik-baiknya. Sebab, mengenal diri sendiri adalah dasar dari action atau tindakan-tindakan, demi meraih sebuah cita-cita yang besar.

Contoh: setelah menganalisis diri dengan saksama, kemudian kita mampu menemukan kekuatan personal kita seperti kreativitas, semangat berinovasi, ketajaman analisis, kemampuan menemukan peluang, penerimaan terhadap hal-hal baru, semangat belajar yang tinggi, serta cita-cita atau tujuan-tujuan pribadi yang mulia. Tetapi di sisi lain, mungkin saja kita merasa memiliki kelemahan, seperti kurang disiplin, tidak fokus, kurang konsisten, tidak berani mencoba, atau tidak berani ambil risiko.

Pada kasus ini, kita lihat betapa kekuatan berupa potensi-potensi diri yang istimewa menjadi sulit berkembang, karena kelemahan-kelemahan yang tidak bisa dikendalikan atau dikelola dengan baik.

Titik krusialnya di sini adalah, memaksimalkan potensi atau kekuatan dan sekaligus meminimalkan pengaruh kelemahan kita. Caranya:

Pertama, berkomitmen untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan tersebut.
Kedua, melakukan action atau usaha yang sungguh-sungguh untuk menghentikan pengaruhnya setiap kali kelemahan diri tersebut muncul.
Ketiga, menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baru yang mendorong mencuatnya potensi kita, dan pada saat bersamaan mengubur sedalam-dalamnya setiap kelemahan kita.
Keempat, terus-menerus menumbuhkan dan mengembangkan motivasi diri, supaya semangat selalu berkobar dan kita senantiasa memiliki mentalitas yang sehat.

Dan keempat hal tersebut harus kita mulai sekarang juga! Ingat, hanya orang yang memiliki motivasi dan berani bertindak saja yang akan sukses. Action is power! Tindakan adalah kekuatan!


Di sebuah keluarga, tinggallah seorang ayah dengan putra tunggalnya yang sebentar lagi lulus dari perguruan tinggi. Sang ibu beberapa tahun yang lalu telah meninggal dunia. Mereka berdua memiliki kesamaan minat yakni mengikuti perkembangan produk otomotif.

Suatu hari, saat pameran otomotif berlangsung, mereka berdua pun ke sana. Melihat sambil berandai-andai. Seandainya tabungan si ayah mencukupi, kira-kira mobil apa yang sesuai budget yang akan di beli. Sambil bersenda gurau, sepertinya sungguh-sungguh akan membeli mobil impian mereka.

Menjelang hari wisuda, diam-diam si anak menyimpan harapan dalam hati, "Mudah-mudahan ayah membelikan aku mobil, sebagai hadiah kelulusanku. Setelah lulus, aku pasti akan memasuki dunia kerja. Dan alangkah hebatnya bila saat mulai bekerja nanti aku bisa berkendara ke kantor dengan mobil baru," harapnya dengan senang. Membayangkan dirinya memakai baju rapi berdasi, mengendarai mobil ke kantor.

Saat hari wisuda tiba, ayahnya memberi hadiah bingkisan yang segera dibukanya dengan harap-harap cemas. Ternyata isinya adalah sebuah kitab suci di bingkai kotak kayu berukir indah. Walaupun mengucap terima kasih tetapi hatinya sungguh kecewa. "Bukannya aku tidak menghargai hadiah dari ayah, tetapi alangkah senangnya bila isi kotak itu adalah kunci mobil," ucapnya dalam hati sambil menaruh kitab suci kembali ke kotaknya.

Waktu berlalu dengan cepat, si anak diterima kerja di kota besar. Si ayah pun sendiri dalam kesepian. Karena usia tua dan sakit-sakitan, tak lama si ayah meninggal dunia tanpa sempat meninggalkan pesan kepada putranya.

Setelah masa berkabung selesai, saat sedang membereskan barang-barang, mata si anak terpaku melihat kotak kayu hadiah wisudanya yang tergeletak berdebu di pojok lemari. Dia teringat itu hadiah ayahnya saat wisuda yang diabaikannya. Perlahan dibersihkannya kotak penutup, dan untuk pertama kalinya kitab suci hadiah pemberian si ayah dibacanya.

Saat membaca, tiba-tiba sehelai kertas terjatuh dari selipan kitab suci. Alangkah terkejutnya dia. Ternyata isinya selembar cek dengan nominal sebesar harga mobil yang diinginkan dan tertera tanggalnya persis pada hari wisudanya.

Sambil berlinang airmata, dia pun tersadar. Terjawab sudah, kenapa mobil kesayangan ayahnya dijual. Ternyata untuk menggenapi harga mobil yang hendak dihadiahkan kepadanya di hari wisuda. Segera ia pun bersimpuh dengan memanjatkan doa, "Ayah maafkan anakmu yang tidak menghargai hadiahmu …. Walau terlambat, hadiah Ayah telah kuterima…… Terima kasih Ayah.. Semoga Ayah berbahagia di sisiNYA, amin".

Tidak jarang para orang tua memberi perhatian dengan alasan dan caranya masing-masing. Tetapi dalam kenyataan hidup, karena kemudaan usia anak dan emosi yang belum dewasa, seringkali terjadi kesalahfahaman pada anak dalam menerjemahkan perhatian orang tua.

Jangan cepat menghakimi sekiranya harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Sebaliknya tidak menjadikan kita manja hingga selalu menuntut permintaan.

Mari belajar menjadi anak yang pandai menghargai setiap perhatian orang tua.[aw]

top